Sabtu, 08 September 2012

batuu???


Saat les biologi, Farikh ngerasa laper banget. Karena sepulang sekolah langsung berangkat, ga pake acara makan dulu. Kali ini sedang membahas  tentang katabolisme dan anabolisme yang berhubungan dengan energi.
Kakak    : kalo katabolisme itu kan merubah molekul sederhana menjadi molekul kompleks menghasilkan energi, sedangkan   anabolisme merubah molekul kompleks menjadi sederhana_ membutuhkan energi.
Farikh   : (manggut^ saja)
Kakak    : contohnya itu mmm missal kalo batu dari kecil biar besar kan jadi menghasilkan banyak energy, tapi kalo udah besar besar besar, terus dikecilin… nah itu jadi memerlukan energy..
Farikh   : (mengernyitkan kening) emang batu bisa besar?? (dg nada santai tanpa berdosa)
Kakak    :  uuppsss!!! Eum kok malah contohnya jadi batu yaa… he he

Jumat, 17 Agustus 2012

Apakah Indonesia Telah Merdeka???


            

                Sudah 67 tahun Negara Indonesia merdeka. Sejak diproklamirkan oleh Ir. Soekarno, Indonesia telah menjadi Negara yang berdiri sendiri. Berbagai halangan, rintangan, dan peperangan telah dilakukan oleh para pahlawan Indonesia.
                Sampai saat ini, kita sudah menikmati hidup tanpa adanya peperangan fisik. Namun, apakah hakikinya memang benar-benar merdeka, atau hanya kebebasan kekuasaan dari bangsa lain??? Pertanyaan ini perlu kita renungkan sejenak.
            Cobalah kita melihat pada kenyataannya, sudah berumur 67 tahun Indonesia_ yang sudah tidak dewasa lagi, tapi sudah tua_kelihatannya masih banyak warga yang masih merasa kesengsaraan. Memang, Negara Indonesia masih dalam kategori Negara berkembang. Itu yang slalu kita maklumkan.
            Lalu, kemiskinan di Indonesia bukan suatu kemerdekaan? Jawabannya jelas, yang merdeka adalah negaranya, bukan warga negaranya. Bank Dunia menyebut angka kemiskinan di Indonesia tahun 2011 mencapai 42 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka yang cukup tinggi. Bahkan sangat tinggi. Hampir 50% warga Indonesia miskin.
                Kita juga masih terbelenggu pada pengolahan sumber daya alam. Negara kita yang kaya sumber daya alamnya, tetapi menjadi tamu di rumah sendiri. Kita belum bias mengolah SDA yang banyak itu. Mungkin 40 tahun yang akan datang, kita bisa mengolahnya sendiri. Tapi coba bayangkan, andaikan 40 tahun lagi, apakah SDA masih banyak??
                Yang harus kita lakukan, terutama bagi para pelajar adalah terus melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. Agar nantinya para belia dapat memegang kekuasaan di masa depan yang lebih baik. Dan juga kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kita, untuk menjadikan Negara Indonesia memiliki tujuan “baldatun thoyibatun wa robbul ghofuur (Negara yang baik dan selalu mendapat ampunan dari Allah swt.)”  amiiin….

Karakter Pelajar Dalam Wadah IPNU-IPPNU


oleh: Farikhatul 'Ubudiyah

            Pemuda  adalah harapan untuk menjadi kader bangsa. Hal ini menunjukkan  bahwa suatu negara bisa maju karena memiliki kader-kader muda yang cerdas, berbudi pekerti yang baik (akhlaqul karimah), dan berpengalaman. Oleh karena peran serta pendidikan menjadi hal terpenting dalam membentuk kader muda bagi bangsa.  Pembelajaran tersebut dapat dilakukan di sekolah ataupun pesantren. Dengan adanya pembimbing, pelajar akan mudah dalam melakukan proses belajarnya. Namun, yang tidak kalah penting yaitu balajar melalui pengalaman hidup. Pepatah mengatakan bahwa “Pengalaman adalah guru yang terbaik.” Salah satunya yaitu dengan berorganisasi. Berorganisasi dalam bidang agama, sosial, budaya, politik, dan lain sebagainya.
            Salah satu organisasi yang bernapaskan Islam yaitu IPNU-IPPNU. Sudah setengah abad lebih organisasi ini berdiri untuk membentuk karakter bagi para pelajar, yang bertaqwa kepada Allah swt., berakhlaqul karimah, dan memiliki ilmu pengetahuan yang nantinya akan menjadi kader bangsa. Bedanya dengan organisasi Islam lainnya, IPNU-IPPNU menjadi anak NU yang berpendirian pada paham Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
            Di sisi lain, para remaja sudah banyak yang terpengaruhi oleh budaya bart. Permasalahan pelajar ini yang akan merubah karakter pendidik. Sudah sering kita jumpai kenakalan remaja, seperti kekerasan pelajar (tawuran), pergaulan bebas, pemakaian narkoba, minum-minuman keas, dan lain sebagainya. Apabila kerusakan moral telah mempengruhi para remaja, maka siapakah yang akan bertanggung jawab?
            Di sinilah yang menjadi pekerjaan rumah IPNU-IPPNU untuk merubah moral remaja yang kurang baik menjadi baik, dan yang baik menjadi lebih baik. Pembinaan moal pada kader IPNU-IPPNU khususnya pada pelajar, remaja, santri, dan mahasiswa. Keempat penyusun kader muda iniyang akan menjadi tonggak bagi masa depan.
            Sebagai organisasi keagamaan, IPNU-IPPNU menempatkan nilai islam Ahlus Sunah wal Jama’ah sebagai pedoman berkembangnya agama Islam. Maka dai itu, IPNU-IPPNU dalam masyarakat harus bersikap tawasuth, i’tidal, tasamuh, tawazun, dan amar ma’ruf nahi munkar.
            Tawasuth dan i’tidal artinya menjunjung perilaku tatharuf (ekstrim)_ memaksakan kehandak dengan menggunakan kekasaan dan kedzaliman.
            Tasamuh artinya memberikan toleransi terhadap perbedaan pendapat baik dalam masalah keagamaan, kemasyaakatan, maupun kebudayaan.
            Tawazun artinya seimbang dalam menjalin hubungan antara manusia dengan Tuhannya serta manusia dengan lingkungannya (hablun minalloh dan hablun minannas).
            Amar ma’ruf nahi munkar artinya memiliki karakter dalam melakukan perbaikan dan mencegah terjadinya kerusakanharkat kemanusiaan dan kerusakan lingkungan.
 Tidak hanya itu, sebagai IPNU-IPPNU haruslah mempunyai karakter mandiri, bebas, terbuka, bertanggung jawab dalm berfikir, bersikap dan bertindak.
 Dalam masyarakat kita, para remaja tidak dididk untuk menjadi insan yang mandiri, hal ini disebabkan karena sejumlah keputusan penting dalam keluarga merupakan domain orang dewasa, dan anak tidak di libatkan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan dalam keluarga. Dengan adanya IPNU-IPPNU diharapkan pelajar akan berpartisipasi mengajukan pendapatnya dalam pengambilan keputusan keputusan dalam pengambilan keputusan untuk sebuah organisasi. Dengan berkarakter seperti itu maka akan terbentuklah masyarakat madani (civil society).
Menurut Ahmad Sudrajat (2011), karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Pendidikan karakter bagi pelajar memerlukan adanya tempat pengembangan diri. Disinilah IPNU-IPPNU hadir untuk melatih jiwa muda agar dekat kepada Allah SWT., diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan agar menjadi manusia yang sempurna.
IPNU-IPPNU merupakan wadah sederhana berlangsungnya pendidikan karakter pelajar untuk membentuk kepribadian dengan bekal nilai-nilai positif, guna menciptakan pelajar yang beretika, bermoral, sopan santun dan mampu berinteraksi dengan masyarakat secara baik.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan mengelola diri dan orang lain. (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan: kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 %oleh hard skill dan sisanya 80 % oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari pada hard skill. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan karakter pelajar sangat dibutuhkan.
BELAJAR, BERJUANG, BERTAKWA
Semboyan bagi IPNU-IPPNU ini sangat berarti bagi kehidupan, disinilah pengenbangan karakter berasal. Pembelajaran bisa dilakukan melalui sistem pendidikan “sekuler” (sekolah umum), maupun agamis (pesantren). Hal ini sudah menjadi kewajiban menurut agama maupun pemerintah, namun apakah hanya dengan ilmu teori*----------- para pelajar akan mempunyai karakter budi pekerti? Jawabannya: Tidak memungkinkan!, karena seperti yang telah kita bahas sebelumnya, belajar belajar tidak hanya  formal saja, tetapi juga dalam arti luas berupa belajar dari pengalaman hidup, agar menjadi kaum muda cendekia untuk meneruskan cita-cita bangsa
Di sekolahan juga tidak mengajarkan ilmu teori saja, namun juga terdapat ekstrakulikuler, khususnya di sekolah Ma’arif. IPNU-IPPNU kini telah menggantikan kedudukan OSIS, pimpinan komisariat ini memberikan dukungan bagi para siswa untuk mengatur keorganisasian di sekolah, yang nantinya diharapkan akan bermanfaat ketika terjun dan bersosialisai dengan masyarakat.
Menurut H. Subroto, Kepala MTs Ma’arif 2 kota Gajah dalam Rapat Anggota Komisyariat (RAK) mengatakan bahwa IPNU-IPPNU dilatih menjadi pemimpin kecil atau besar, tunas-tunas muda dengan lingkungan sekitar dan senantiasa mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah.
Hal ini menunjukkan bahwa peran sekolah tidak hanya mengajar, namun juga mendidik , mendidik dalam kepemimpinan agar menjadi penerus bangsa, dan tetap berjuang demi agama Islam., berjuang dalam mempertahankan keyakinan, berjuang mempertahankan alam sekitarnya.
Selain itu IPNU-IPPNU mengajak para remaja untuk senantiasa bertaqwa yakni selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan_Nya, sebagaimana dalam Firman_Nya: “Hai orang –orang yang beriman bertaqwalah kamu kepada Allah dab hendaklah kamu selalu bersama-sama orang-orang yang jujur”. (QS. At-Taubah : 119). Dengan demikian, menanamkan nilai taqwa kepada remaja diharapkan mereka akan berbudu pekerti yang baik atau berakhlaqul karimah.
Kreatif, inovatif dan produktif
Menjadi pelajar sejati tentunya tidak hanya mempunyai ilmu teori saja, tetapi mempunyai sikap mandiri, sikap inilah yang akan mempengaruhi masa depan remaja khususnya pelajar yang harus dimilki dan ditanamkan pada hati.
Berjiwa mandiri tentunya mempunyai sifat kreatif, inovatif dan produktif yang artinya memiliki kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Sebagai IPNU-IPPNU seyogyanya mengajarkan kepada rekan dan rekanita untuk memilki jiwa kreatif, misalnya dengan ketrampilan bisa membuat ganrungan kunci, bros, dan lain sebagainya. Dengan cara tersebut, maka sebagai pelajar akan menciptakan ide-ide baru, memiliki jiwa suka dengan tantangan , akan selalu mencoba dan mencoba dengan sesuatu yang baru dan berjiwa profesional.
Selain kreatif juga memiliki sikap inovatif yang artinya pembaharuan. Sikap ini akan menjadikan pelajar akan lebih giat belajar dan bekerja, memiliki ide cemerlang dan suka bereksperimen untuk melakukan penelitian. Sikap ini lebih sering digunakan IPNU-IPPNU seperti membuat rumus-rumus hadroh, mengganti nada syair-syair sholawat dan juga dalambentuk ketrampilan misalnya: menghias kerudung polos dengan manik-manik dan lain sebagainya.
Dengaan adanya sikap kreatif dan inovatif maka akan menimbulkan sikap produktif, sikap ini akan menjadikan pelajar memiliki pola hidup hemat. Sikap-sikap tersebut tentunya bukan hanya tugas dari departemen yang menaunginya, tetapi menjadi tugas kita bersama untuk saling berbagi ilmu, membagiakan tips-tips yang kreatif, inovatif  dan produktif.
IPNU-IPPNU WADAH PERSATUAN DAN KERUKUNAN.
Dari Nu’man bin Basyir, nabi SAW. bersabda:’ perumpamaan kaum yang beriman yang saling mencintai, salin mencintai, saling menghormati, saling mangasihi dan saling membantu ’                                                                                                                           

Sabtu, 04 Agustus 2012

Hobi Saya


Siapa yang tak ingin kebebasan? Ah, saya yakin nggak ada. Semua napi yang dipenjara saja ingin cepat-cepat bebas kan?
Lalu, bagaimana dengan saya yang lebih asyik dalm dunia kamar, yang akhirnya dunia mimp indah atau buruk (tidur). Ha ha ha… anak perumahan, kata teman saya.
Sebenarnya apa si yang dilakukan di dalam ruangan tertutup berukuran 3x4 itu?


 Upss… jangan kata belajar matematika, fisika, atau kimia. Jangan katakana itu.!! Karena sebenarnya saya nggak suka belajar macam itu. Lalu apa??? Itu mungkin yang menadi pertanyaan anda. Eit,, jangan bilang aku fiktor loh.
Aku cuma bias menghabiskan tinta dan kertas tanpa hasil yang jelas. Tapi, kata pementor saya, “lanjutkan saja kegiatan seperti itu. Memang tidak ada hasilnya untuk saat ini, tapi akan bermanfaat untu masa yang akan datag.
Selain menulis, saya juga beraktifitas membaca Novel. Bagiku, dengan membaca maka akan lebih mudah untuk menulis.
Seperti firman Allah yang pertama, yaitu menyuruh kita untuk membaca.
            Cukup sekian curhat saya, terimakasih telah bersedia membaca tulisan yang tak berguna ini.

Kute: Bersama mentari senja


Siapa yang tidak pernah mendengar Pantai Kute? Wah,, Dunia saja mengerti itu. Yapz.  Pantai Kute yang terletak di Pulau Dewata itu kita bias menikmati senja yang begitu memukau, dan turis-turis asing maupun domestik. Tapi,, kayaknya lebih banyak yang asng dech. Eh,, mungkin si. Ini salah duanya dari turis asing yang saya temui. Mereka berasal dari Autralia,. Katanya, mereka sangt menyukai Bali dan juga menyukai Indonesia. Di panai ini kita sangat menikmatinya. Begitu katanya.
Wah,, mereka sangat ramah loh, tapi sayangnya saya tdak bias ngobrol lebih lanjut karena keterbatasan kosa kata bahasa Inggrisku. Pokoknya sangat disayangkan deh,,..


Kawanku,, dalam hidupku


Kehidupan terkadang tak selalu berjalan yang kita inginkan. Kadang kita merasakan sebuah keinginan yang sulit untuk kita capai. Keinginan itu kia beri nama asa atau cita-cita. Nah, dalam mencapai cita-cita tentunya kita tidak bias mengejarnya sendiri. Pasti kita bersama kawan yang menyenangkan.


saat santai, curhat, dan saling berbagi (jajan juga bagi-bagi loh)

            Inilah kawan terbaikku dalam menggapai asa. Yang selalu menemaniku dalam suka, duka, juga ngantuk bersama saat pelajaran. Eit,,, nggak semua pelajaran juga kok. 


Inilah Aku


Bila hidup ini tuk belajar
Tapi kini aku terdiam
Aku s’lalu membisu
Tanpa memkirkan sesuatu
Inilah aku pemilik cita tanpa asa
Hanya omong kosong yang aku punya

Aku selalu bermimpi tuk mendaki bulan
Namun mata kakiku terkubur di bumi
Inilah aku pemlik cita tanpa asa
Ku tahu aku tak berdaya
Namun aku tak pernah memiliki senjata
Apalah aku ini,,?
Aku    
            Aku
                        Dan inilah aku pemilik cinta tanpa asa
                        Aku masih tetap membisu
                        Di keramaian dunia ini