oleh: Farikhatul 'Ubudiyah
Pemuda adalah harapan untuk menjadi kader bangsa.
Hal ini menunjukkan bahwa suatu negara
bisa maju karena memiliki kader-kader muda yang cerdas, berbudi pekerti yang
baik (akhlaqul karimah), dan berpengalaman. Oleh karena peran serta pendidikan
menjadi hal terpenting dalam membentuk kader muda bagi bangsa. Pembelajaran tersebut dapat dilakukan di
sekolah ataupun pesantren. Dengan adanya pembimbing, pelajar akan mudah dalam
melakukan proses belajarnya. Namun, yang tidak kalah penting yaitu balajar
melalui pengalaman hidup. Pepatah mengatakan bahwa “Pengalaman adalah guru yang
terbaik.” Salah satunya yaitu dengan berorganisasi. Berorganisasi dalam bidang
agama, sosial, budaya, politik, dan lain sebagainya.
Salah satu
organisasi yang bernapaskan Islam yaitu IPNU-IPPNU. Sudah setengah abad lebih
organisasi ini berdiri untuk membentuk karakter bagi para pelajar, yang
bertaqwa kepada Allah swt., berakhlaqul karimah, dan memiliki ilmu pengetahuan
yang nantinya akan menjadi kader bangsa. Bedanya dengan organisasi Islam
lainnya, IPNU-IPPNU menjadi anak NU yang berpendirian pada paham Ahlus Sunnah
wal Jama’ah.
Di sisi lain, para
remaja sudah banyak yang terpengaruhi oleh budaya bart. Permasalahan pelajar
ini yang akan merubah karakter pendidik. Sudah sering kita jumpai kenakalan
remaja, seperti kekerasan pelajar (tawuran), pergaulan bebas, pemakaian
narkoba, minum-minuman keas, dan lain sebagainya. Apabila kerusakan moral telah
mempengruhi para remaja, maka siapakah yang akan bertanggung jawab?
Di sinilah yang
menjadi pekerjaan rumah IPNU-IPPNU untuk merubah moral remaja yang kurang baik
menjadi baik, dan yang baik menjadi lebih baik. Pembinaan moal pada kader
IPNU-IPPNU khususnya pada pelajar, remaja, santri, dan mahasiswa. Keempat
penyusun kader muda iniyang akan menjadi tonggak bagi masa depan.
Sebagai organisasi
keagamaan, IPNU-IPPNU menempatkan nilai islam Ahlus Sunah wal Jama’ah sebagai
pedoman berkembangnya agama Islam. Maka dai itu, IPNU-IPPNU dalam masyarakat
harus bersikap tawasuth, i’tidal, tasamuh, tawazun, dan amar ma’ruf nahi
munkar.
Tawasuth dan
i’tidal artinya menjunjung perilaku tatharuf (ekstrim)_ memaksakan kehandak
dengan menggunakan kekasaan dan kedzaliman.
Tasamuh artinya
memberikan toleransi terhadap perbedaan pendapat baik dalam masalah keagamaan,
kemasyaakatan, maupun kebudayaan.
Tawazun artinya
seimbang dalam menjalin hubungan antara manusia dengan Tuhannya serta manusia
dengan lingkungannya (hablun minalloh dan hablun minannas).
Amar ma’ruf nahi
munkar artinya memiliki karakter dalam melakukan perbaikan dan mencegah
terjadinya kerusakanharkat kemanusiaan dan kerusakan lingkungan.
Tidak hanya itu, sebagai
IPNU-IPPNU haruslah mempunyai karakter mandiri, bebas, terbuka, bertanggung
jawab dalm berfikir, bersikap dan bertindak.
Dalam masyarakat kita, para
remaja tidak dididk untuk menjadi insan yang mandiri, hal ini disebabkan karena
sejumlah keputusan penting dalam keluarga merupakan domain orang dewasa, dan
anak tidak di libatkan sama sekali dalam proses pengambilan keputusan dalam
keluarga. Dengan adanya IPNU-IPPNU diharapkan pelajar akan berpartisipasi
mengajukan pendapatnya dalam pengambilan keputusan keputusan dalam pengambilan
keputusan untuk sebuah organisasi. Dengan berkarakter seperti itu maka akan
terbentuklah masyarakat madani (civil society).
Menurut Ahmad Sudrajat (2011), karakter merupakan nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat
istiadat.
Pendidikan karakter bagi pelajar memerlukan adanya tempat
pengembangan diri. Disinilah IPNU-IPPNU hadir untuk melatih jiwa muda agar
dekat kepada Allah SWT., diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan
kebangsaan agar menjadi manusia yang sempurna.
IPNU-IPPNU merupakan wadah sederhana berlangsungnya pendidikan
karakter pelajar untuk membentuk kepribadian dengan bekal nilai-nilai positif,
guna menciptakan pelajar yang beretika, bermoral, sopan santun dan mampu
berinteraksi dengan masyarakat secara baik.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali
Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan mengelola diri dan orang lain. (soft
skill). Penelitian ini mengungkapkan: kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20
%oleh hard skill dan sisanya 80 % oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses
di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill
dari pada hard skill. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan karakter
pelajar sangat dibutuhkan.
BELAJAR, BERJUANG, BERTAKWA
Semboyan bagi IPNU-IPPNU ini sangat berarti bagi kehidupan,
disinilah pengenbangan karakter berasal. Pembelajaran bisa dilakukan melalui
sistem pendidikan “sekuler” (sekolah umum), maupun agamis (pesantren). Hal ini
sudah menjadi kewajiban menurut agama maupun pemerintah, namun apakah hanya
dengan ilmu teori*----------- para pelajar akan mempunyai karakter budi
pekerti? Jawabannya: Tidak memungkinkan!, karena seperti yang telah kita bahas
sebelumnya, belajar belajar tidak hanya
formal saja, tetapi juga dalam arti luas berupa belajar dari pengalaman
hidup, agar menjadi kaum muda cendekia untuk meneruskan cita-cita bangsa
Di sekolahan juga tidak mengajarkan ilmu teori saja, namun juga
terdapat ekstrakulikuler, khususnya di sekolah Ma’arif. IPNU-IPPNU kini telah
menggantikan kedudukan OSIS, pimpinan komisariat ini memberikan dukungan bagi
para siswa untuk mengatur keorganisasian di sekolah, yang nantinya diharapkan
akan bermanfaat ketika terjun dan bersosialisai dengan masyarakat.
Menurut H. Subroto, Kepala MTs Ma’arif 2 kota Gajah dalam Rapat
Anggota Komisyariat (RAK) mengatakan bahwa IPNU-IPPNU dilatih menjadi pemimpin
kecil atau besar, tunas-tunas muda dengan lingkungan sekitar dan senantiasa
mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah.
Hal ini menunjukkan bahwa peran sekolah tidak hanya mengajar, namun
juga mendidik , mendidik dalam kepemimpinan agar menjadi penerus bangsa, dan
tetap berjuang demi agama Islam., berjuang dalam mempertahankan keyakinan,
berjuang mempertahankan alam sekitarnya.
Selain itu IPNU-IPPNU mengajak para remaja untuk senantiasa
bertaqwa yakni selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala
larangan_Nya, sebagaimana dalam Firman_Nya: “Hai orang –orang yang beriman
bertaqwalah kamu kepada Allah dab hendaklah kamu selalu bersama-sama
orang-orang yang jujur”. (QS. At-Taubah : 119). Dengan demikian, menanamkan
nilai taqwa kepada remaja diharapkan mereka akan berbudu pekerti yang baik atau
berakhlaqul karimah.
Kreatif, inovatif dan produktif
Menjadi pelajar sejati tentunya tidak hanya mempunyai ilmu teori
saja, tetapi mempunyai sikap mandiri, sikap inilah yang akan mempengaruhi masa
depan remaja khususnya pelajar yang harus dimilki dan ditanamkan pada hati.
Berjiwa mandiri tentunya mempunyai sifat kreatif, inovatif dan
produktif yang artinya memiliki kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan
sesuatu yang baru. Sebagai IPNU-IPPNU seyogyanya mengajarkan kepada rekan dan
rekanita untuk memilki jiwa kreatif, misalnya dengan ketrampilan bisa membuat
ganrungan kunci, bros, dan lain sebagainya. Dengan cara tersebut, maka sebagai
pelajar akan menciptakan ide-ide baru, memiliki jiwa suka dengan tantangan ,
akan selalu mencoba dan mencoba dengan sesuatu yang baru dan berjiwa
profesional.
Selain kreatif juga memiliki sikap inovatif yang artinya
pembaharuan. Sikap ini akan menjadikan pelajar akan lebih giat belajar dan
bekerja, memiliki ide cemerlang dan suka bereksperimen untuk melakukan
penelitian. Sikap ini lebih sering digunakan IPNU-IPPNU seperti membuat
rumus-rumus hadroh, mengganti nada syair-syair sholawat dan juga dalambentuk
ketrampilan misalnya: menghias kerudung polos dengan manik-manik dan lain
sebagainya.
Dengaan adanya sikap kreatif dan inovatif maka akan menimbulkan
sikap produktif, sikap ini akan menjadikan pelajar memiliki pola hidup hemat.
Sikap-sikap tersebut tentunya bukan hanya tugas dari departemen yang
menaunginya, tetapi menjadi tugas kita bersama untuk saling berbagi ilmu,
membagiakan tips-tips yang kreatif, inovatif dan produktif.
IPNU-IPPNU WADAH PERSATUAN DAN KERUKUNAN.
Dari Nu’man bin Basyir, nabi SAW. bersabda:’ perumpamaan kaum yang
beriman yang saling mencintai, salin mencintai, saling menghormati, saling
mangasihi dan saling membantu ’