Sudah 67
tahun Negara Indonesia merdeka. Sejak diproklamirkan oleh Ir. Soekarno,
Indonesia telah menjadi Negara yang berdiri sendiri. Berbagai halangan,
rintangan, dan peperangan telah dilakukan oleh para pahlawan Indonesia.
Sampai saat
ini, kita sudah menikmati hidup tanpa adanya peperangan fisik. Namun, apakah hakikinya memang benar-benar merdeka, atau
hanya kebebasan kekuasaan dari bangsa lain??? Pertanyaan ini perlu kita
renungkan sejenak.
Cobalah kita
melihat pada kenyataannya, sudah berumur 67 tahun Indonesia_ yang sudah tidak
dewasa lagi, tapi sudah tua_kelihatannya masih banyak warga yang masih merasa
kesengsaraan. Memang, Negara Indonesia masih dalam kategori Negara berkembang. Itu
yang slalu kita maklumkan.
Lalu,
kemiskinan di Indonesia bukan suatu kemerdekaan? Jawabannya jelas, yang merdeka
adalah negaranya, bukan warga negaranya. Bank Dunia menyebut angka kemiskinan di Indonesia tahun 2011 mencapai 42 persen dari
total jumlah penduduk Indonesia. Angka yang
cukup tinggi. Bahkan sangat tinggi. Hampir 50% warga Indonesia miskin.
Kita juga masih terbelenggu pada
pengolahan sumber daya alam. Negara kita yang kaya sumber daya alamnya, tetapi
menjadi tamu di rumah sendiri. Kita belum bias mengolah SDA yang banyak itu. Mungkin
40 tahun yang akan datang, kita bisa mengolahnya sendiri. Tapi coba bayangkan,
andaikan 40 tahun lagi, apakah SDA masih banyak??
Yang harus kita lakukan,
terutama bagi para pelajar adalah terus melanjutkan pendidikan
setinggi-tingginya. Agar nantinya para belia dapat memegang kekuasaan di masa
depan yang lebih baik. Dan juga kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kita,
untuk menjadikan Negara Indonesia memiliki tujuan “baldatun thoyibatun wa
robbul ghofuur (Negara yang baik dan selalu mendapat ampunan dari Allah swt.)” amiiin….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar